1. Menghindar
Anda masuk ke sebuah restoran dan
melihat mantan sedang duduk di meja sebelah kanan. Gugup dan tak mau
menemuinya, Anda putar balik dan keluar. Ini langkah yang salah, karena
jika Anda "kabur" padahal dia sudah melihat Anda (atau temannya melihat
Anda dan kemudian memberitahunya), dia malah akan berada di atas angin,
karena kesan yang didapat adalah Anda belum bisa move on dan tak siap bila harus bertemu dia.
Yang harus dilakukan:
jika dia melihat ke arah Anda juga, tersenyum saja. Hampiri dan ucapkan
halo dengan ramah, dan mungkin tanya pertanyaan basa-basi seperti, "Apa
kabar?". Tak perlu berlama-lama, setelah itu langsung pamit saja, "Aku
ke sana, ya. Daah!" Dengan begini Anda terlihat baik-baik saja dan
seakan-akan hidup Anda berlanjut seperti biasa tanpa dirinya.
2. Marah/kesal
Oke,
mungkin Anda masih sakit hati padanya. Mungkin Anda merasa masalah
kalian belum terselesaikan. Tapi jika hubungan memang sudah berakhir,
sudahlah lupakan saja. Percuma juga Anda masih marah-marah, toh belum
tentu bisa membuat dia mengajak balikan.
Yang harus dilakukan:
Saat bertemu dia lagi dan segala emosi negatif tiba-tiba memuncak,
tarik napas dalam-dalam, keluarkan pelan-pelan, dan paksa bibir Anda
untuk tersenyum. Jika Anda merasa tak bisa menahan emosi (marah, kesal,
atau menangis), segera pamit baik-baik.
3. Duduk mengobrol berlama-lama
Jika
Anda dan mantan sudah berpisah bertahun-tahun lamanya dan kebetulan
bertemu lagi, silakan saja duduk dan ngopi bareng sambil mengobrol
berjam-jam. Tapi jika putusnya baru seminggu yang lalu dan Anda belum
bisa move on, tak usah lah cari-cari masalah dengan berusaha
memanjang-manjangkan obrolan dengannya. Bisa jadi dia tak nyaman, atau
Anda malah makin susah melupakannya, atau kalian malah terlibat
pertengkaran lagi.
Yang harus dilakukan: keep it short but sweet.
Cukup tanya pertanyaan mendasar alias basa-basi, lalu akhiri dengan
baik-baik. Jika perasaan Anda padanya sudah netral lagi, barulah kalian
bisa duduk mengobrol berjam-jam tanpa ada yang memendam rasa sakit hati.
4. Pamer kemesraan dengan lelaki lain
Anda
baru putus tapi sudah dekat dengan lelaki lain, yang lebih ganteng pula
dari si mantan? Selamat, ya. Tapi tak berarti Anda bisa membuat mantan
cemburu dengan memeluk pacar baru secara terang-terangan. Bersimpatilah
pada perasaannya. Lagipula, bermesraan dengan pria baru tak lama setelah
putus pun dampaknya tak terlalu bagus pada imej Anda, bukan?
Begitu
pun bila Anda kebetulan sedang jalan dengan teman lelaki (hanya teman
biasa) lalu tiba-tiba bertemu mantan. Jangan manfaatkan si teman yang
tahu apa-apa itu untuk membuat sang mantan cemburu. Bertingkahlah
seperti biasa, tak perlu mesra berlebihan.
Yang harus dilakukan:
jika Anda bertemu mantan dan kebetulan sedang bersama teman laki-laki,
perkenalkan saja ia seperti biasa, tanpa perlu banyak embel-embel.
"Kenalin, ini Reza." Dijamin si mantan justru akan penasaran dan
bertanya-tanya siapa dia sebenarnya.
5. Melupakan penampilan
Tak
perlu berdandan heboh, tapi setiap kali keluar rumah, pastikan Anda
mengenakan baju yang rapi, pantas, dan enak dilihat, serta wajah yang
terawat dan rambut yang ditata rapi. Jadi jika tiba-tiba bertemu orang
yang tak terduga seperti mantan pacar, Anda tak akan terlalu panik.
Yang harus dilakukan:
ini tak hanya berlaku bagi Anda yang baru putus dan berpotensi bertemu
mantan. Kita tak akan pernah tahu kapan kita akan bertemu seseorang yang
penting dan berpengaruh bagi masa depan kita, dan sayang sekali jika
kesempatan itu terbuang sia-sia hanya karena penampilan kita sedang
amburadul. So, sebelum keluar rumah, bercerminlah dan tanya pada diri
sendiri, "Sudah cantik belum, ya?"
6. Terbuai masa lalu
Anda
sudah hampir bisa melupakannya, tapi saat bertemu dengannya secara tak
sengaja di sebuah mall dan berbincang-bincang sedikit, pelan-pelan rasa
itu muncul lagi. Anda lalu bertanya-tanya, "Apa sebaiknya balikan saja
ya?" Hati-hati, ini adalah bahaya terbesar dari pertemuan dengan mantan:
membuat Anda tertarik kembali dengan masa lalu.
Yang harus dilakukan:
ingat-ingat lagi kenapa kemarin Anda ingin putus. Atau ingat-ingat lagi
bagaimana perasaan sakit hati Anda saat dia meminta putus. Pikirkan
alasannya, dan tanya pada diri sendiri apakah Anda ingin mengalaminya
lagi? Ingatkan diri Anda, satu-satunya cara untuk move on adalah dengan maju ke depan, bukan dengan terus menerus melihat ke belakang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar