Rabu, 26 Desember 2012

PERAN PEMUDA DALAM MODERNISASI KOPERASI YANG BERLANDASKAN KEARIFAN TRADISIONAL

Kita ketahui bahwa sejak koperasi berdiri di Indonesia tahun 1895, yang digagas oleh Sang Patih Purwekerto, Raden Ario Wiraatmadja, sampai sekarang tidak luput dari keberhasilan dan kegagalan; kadang pasang naik, kadang pasang surut (Nuramin, 2011). Fluktuasi jalannya koperasi tersebut terjadi sejak awal digagas pembentukan koperasi pada tahun 1895 hingga masa-masa diberlakukannya Undang undang baru tentang Pokok-pokok Koperasi (UU No.12 tahun 1967). Sejak diberlakukannya UU No.12 tahun 1967 yang merupakan hasil bentukan pemerintah orde baru, koperasi di Indonesia mulai menampakkan perkembangan meski tahap perkembangannya baru mencapai tahap perkembangan secara kuantitas, yaitu melalui ide Koperasi Unit Desa-nya, tapi secara kualitas masih banyak kelemahan (Partomo, 2008). Salah satu kelemahan yang paling menonjol yaitu tingginya tingkat ketergantungan koperasi terhadap fasilitas dan campur tangan pemerintah (Partomo, 2008). Untuk mengatasi hal tersebut maka pemerintah menyempurnakan UU No.12 tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perkoperasian dengan UU No.25 tahun 1992 tentang Perkoperasian. Melalui UU No.25 tahun 1992 ini terdapat beberapa perubahan mendasar pada pengertian koperasi, dan berbagai aspek teknis pengelolaannya.
Seiring berjalannya waktu, generasi demi generasi dari sumberdaya manusia yang mengelola koperasi ikut berganti pula. Pergantian generasi yang mengelola koperasi tersebut tidaklah terlepas dari adanya peran generasi muda. Melalui tangan generasi mudalah koperasi bisa lebih mantap perjalanannya. Meskipun sudah diterangkan oleh Tokoh Besar Islam, Muhammad SAW, bahwa tantangan masa generasi mendatang lebih berat daripada generasi sebelumnya. Tapi masalah tantangan itu bukan berarti membuat pemuda menjadi mundur untuk memajukan koperasi, bahkan tantangan harus dijadikan pecut yang bisa memicu agar lari yang lebih kencang. Pemuda saat ini merupakan pemuda yang termasuk petarung sejati, yang mana petarung sejati akan merasa bangga jika lawan/tantangannya ada.
Sangat banyak penulis yang membuat buku tentang koperasi. Masing-masing penulis memberikan pemaknaan terhadap koperasi sesuai dengan pemahaman yang mereka miliki. Salah satu bahasan buku yang paling menarik terkait pemaknaan koperasi ini yaitu pemaknaan koperasi berdasarkan pada kemajuan perindustrian dan dinamika sosial di dunia. Pembagian makna koperasi menurut makna yang disitir dalam buku Partomo (2008) yaitu koperasi itu bisa dibedakan menjadi dua, yaitu koperasi modern dan koperasi tradisional atau lembaga koperasi historis. Koperasi tradisional, atau disebut juga koperasi historis, atau koperasi praindustri, adalah lembaga-lembaga kemasyarakatan yang tumbuh atas dasar solidaritas tradisional dan kerjasama antar individu, dan pernah berkembang sejak awal sejarah manusia sampai pada awal revolusi industri di Eropa pada akhir abad 18 dan abad 19. Kriteria koperasi historis ini berdasarkan atas pendekatan-pendekatan sosiologis dan sosiopolitik yang mendefinisikannya dengan sistem sosial, komunitas, dan kelompok masyarakat yang memiliki struktur koperasi, dimana hubungan antar individu ditandai dengan solidaritas dan kerja sama, serta kekuatan sosiopolitis, ekonomi yang terbagi merata diantara mereka. Sedangkan pengertian koperasi modern yaitu koperasi yang berkembang sebagai jawaban atas masalah-masalah social yang timbul selama tahap awal repolusi industri. Selain itu, jika merujuk pada situs koperasi online (www.koperasi-online.com), menyatakan bahwa koperasi merupakan koperasi yang telah mengalami modernisasi dalam pencapaian tujuan dan fungsinya.
Berdasarkan pembagian jenis koperasi tersebut, sudah jelas bahwa koperasi Indonesia pertama kali terbentuk dan bertumpu pada kekuatan sistem kesukuan, bentuk keluarga besar, komunitas setempat, usaha saling menolong, kerjasama tradisional, dan lainnya. Tapi di sisi lain, tidak bisa dipungkiri bahwa Indonesia merupakan negara yang dinamis yang mengikuti perkembangan tekhnologi seiring modernisasi yang terus bergulir. Untuk kemajuan koperasi Indonesia ke depan dibutuhkan sebuah koperasi modern yang dilandasi kearifan tradisional. Dengan adanya koperasi modern yang dilandasi kearifan tradisional, maka koperasi Indonesia merupakan koperasi yang dibentuk dan diisi oleh para pemuda yang memiliki keperibadian, adat, dan budaya, sehingga koperasi ke depan akan semakin mantap dan menjanjikan dalam rangka menyokong kesejahteraan rakyat dan perekonomian negara. Sebaliknya, keberadaan koperasi ke depan akan melemah, bahkan ambruk, jika para pemuda dalam membangun koperasi Indonesia dengan melupakan kearifan tradisional dan menggaungkan modernisasi; atau sebalinya, akan ambruk pula koperasi Indonesia jika pemuda membangun koperasi hanya bertumpu pada kearifan tradisional dan tanpa melihat modernisasi.
Masih terkait dengan makna koperasi di atas, maka sebagai generasi muda harus selalu ingat akan budaya dan tradisi baik yang telah diwariskan oleh para leluhur. Tradisi yang diwariskan oleh para leluhur yang ada di Indonesia sangat beragam (heterogen) sesuai dengan bergamnya budaya dan wilayah tempat tinggal masyarakat itu sendiri. Keberagaman budaya tersebut sebenarnya merupakan sumberdaya untuk membentuk koperasi yang lebih kuat dan mantap dibanding koperasi-koperasi yang ada di luar Negara, yang cenderung dibangun oleh sumberdaya yang homogen. Supaya koperasi yang bergam itu membentuk koperasi yang kompak dan bersatu secara nasional, maka pola keberagaman tersebut harus disikapi sebagai partner untuk saling bergandeng tangan untuk saling menguatkan, bukan dijadikan sebagai partner untuk bersaing saling mengalahkan. Partner untuk persaingan memanglah bukan azas atau prinsip untuk terbentuknya koperasi. Azas terbentuknya koperasi diantaranya adalah kerjasama. Dengan kerjasama maka sumberdaya yang beragam tersebut dimanfaatkan secara optimal oleh generasi muda untuk membangun koperasi yang lebih mumpuni dan mandiri.
Penulis mencermati bahwa salah satu faktor penghambat kemajuan perekonomian berbasis koperasi Indonesia adalah karena belum mampunya masyarakat Indonesia, pemuda pada khususnya, untuk mengalami transisi koperasi. Transisi koperasi yang dimaksud yaitu transisi koperasi menuju koperasi modern dengan tidak melupakan kearifan tradisional dalam mengelolanya. Hal penting untuk mengikuti arus transisi koperasi yaitu dengan menyambungkan, menjembatani, atau menggabungkan kedua kekuatan kearifan tradisional (traditional knowledge) dan pengetahuan modern (modern knowledge) yang ada di Indonesia. Keadaan koperasi saat ini masih timpang, yaitu di satu sisi melupakan kearifan tradisional dan di sisi lain menggaungkan modernisasi, sehingga indigenous knowledge dalam masyarakat kecil sebagai inti (core) tidak bersambung dan tidak berkembang menjadi modern knowledge.
Saat ini, pengetahuan dalam pendirian koperasi yang berdasar atas pengetahuan lokal (kearifan tradisional) cenderung tidak dipakai lagi untuk menghadapi perkembangan jaman, khususnya perkembangan di bidang ekonomi berbasis koperasi. Padahal diketahui bersama bahwa, bangsa yang kuat adalah bangsa yang berbudaya dan tidak melupakan kebudayaannya untuk senantiasa diamalkan dalam berbagai segi kehidupan, termasuk dalam kehidupan ekonomi koperasi. Peran pemuda di sini jelas, yaitu harus berusaha untuk menghubungkan keterputusan pengetahuan berbasis pengetahuan lokal dengan pengetahuan modern untuk membangun koperasi Indonesia yang lebih maju di masa depan. Koperasi adalah kekuatan ekonomi yang berbasis pada kekuatan lokal, pada masyarakat lokal, dan kearifan tradisional.
Menurut Zuhud (2012), dalam pengelolaan sumberdaya yang berbasis masyarakat lokal, maka perlu pendekatan dengan menggunakan pola adaptive management. Adaptive management yaitu manajemen yang disesuaikan dengan kondisi sumberdaya setempat di mana pola manajemen itu akan diterapkan. Penulis berpendapat bahwa pola adaptive management tersebut cocok juga jika diterapkan untuk mengelola koperasi Indonesia ke depan, karena pendirian dan jalannya koperasi Indonesia tidak lepas dari peran masyarakat setempat di tiap daerah. Jika pola adaptive management ini diterapkan, maka keterlibatkan pemuda dalam proses penerapannya akan menjadi sangat menjanjikan untuk terbentuknya keberhasilan koperasi-koperasi di Indonesia. Keberhasilan koperasi tersebut diantaranya dicirikan oleh terwujudnya koperasi yang mantap dan mandiri dalam proses meraih tujuan dan menjalankan fungsinya.
Adapun peran pemuda di masa depan adalah harus mampu membangun koperasi yang lebih maju dengan pola adaptive management yang berbasis lokal, agar pemerintah daerah ke depan — yang akan diisi oleh para pemuda masa kini — dapat menghayati manfaat sumberdaya lokal yang akan dikembangkan untuk menopang koperasi yang mantap dan mandiri; dan pemuda masa kini, yang ketika nanti menjadi pemerintah, maka harus menjadi pemerintah yang ikut serta aktif dalam pengelolaan pasar untuk mengoreksi kebijakan pasar dan kegagalan kebijakan, serta harus bisa menuangkan sumberdaya alami setempat secara lintas sektor dengan dukungan analisa science-technology untuk membina anggota koperasi yang memiliki daya unggul.
Hal lain yang bisa dilakukan oleh generasi muda ke depan untuk memperkuat sistem lokal yang berbasis pada masyarakat lokal dan kearifan tradisional dalam pengelolaan koperasi, yaitu dengan cara perlahan merubah orientasi tujuan pengelolaan koperasi dari makro-nasional-global (devisa Negara, penerimaan pendapatan pemerintah pusat dan daerah) menjadi koperasi yang berorientasi ke tujuan mikro-lokal. Kenapa lebih berorientasi ke tujuan mikro-lokal? Argumen ini cukup beralasan, karena menurut Walujo (1991) dalam Zuhud (2012), Indonesia memiliki beragam etnis, dan setiap etnis tersebut memiliki pengetahuan tentang alam serta lingkungan, tergantung pada tipe ekosistem tempat mereka tinggal, iklim terutama curah hujan, adat, tatacara perilaku, dan pola hidup kelompok. Dengan beragamnya etnis tersebut, sehingga Indonesia memiliki masyarakat yang berbentuk kelompok-kelompok kecil masyarakat hutan. Kelompok kecil tersebut sesuai etnis mereka. Contoh kelompok kecil menurut Zuhud (2012) adalah masyarakat gaharu, masyarakat sagu, masyarakat jagung, masyarakat pasak bumi, masyarakat damar mata kucing, masyarakat madu, masyarakat sutra alam, masyarkat penangkar rusa, dan banyak lagi sesuai dengan kondisi geografis mereka tinggal, dari Sabang sampai Marauke. Setiap kelompok kecil itu ada yang bergerak di bidang masing-masing yang khas, baik di bidang sandang, pangan, papan, obat-obatan.
Jadi jelas bahwa koperasi yang diidamkan di masa yang akan datang adalah koperasi modern, berlandaskan kearifan tradisional, serta digerakkan oleh jiwa yang dinamis dan enerjik, yaitu jiwa muda. Jika koperasi di masa yag akan datang telah mampu berjalan sesuai laju modernisasi dan tetap berlandaskan kearifan tradisional, maka target koperasi untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia bukanlah target yang muluk-muluk.
Jayalah koperasi Indonesia..!

Senin, 24 Desember 2012

Pengalamanku pernah masuk menjadi anggota Koperasi LANGIT BIRU



     Waktu itu sekitar setahun yang lalu, aku diperkenalkan oleh seorang teman untuk ikut bergabung di sebuah sarana penanaman investasi.Yah, tempat kita menanamkan uang kita pada waktu berikutnya kita akan menerima dana tunai yang cukup besar dan rutin kita terima dalam bentuk bonus investasi yang dibayarkan setiap bulannya selama kurun waktu tertentu sesuai perjanjian (saat itu selama 3 tahun lamanya).Maka otomatis selama hampir 3 tahun kita akan mendapatkan dana cair setiap bulannya sebagai kompensasi kita sebagai investor di tempat itu.Sungguh merupakan suatu tawaran yang menggiurkan saat itu kupikir.
     Saat aku berkunjung pertama kali ke lokasi itu bersama seorang teman yang mengajak kesana terlihat organisasi ini baru merintis usahanya.Karena terlihat baru saja dibangun sebuah kantor baru untuk operasional lembaga ini mengelola dana investasi dari para anggota investornya.Lokasi tempatnya itu ada di Perum Bukit Cikasungka Blok ADF 13, Desa Cikasungka, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang.
    Dahulu lembaganya belum berbentuk badan usaha koperasi seperti sekarang ini.Namanya waktu itu PT Transindo Jaya Komara.Kenapa bernama seperti itu karena pengelola utama sekaligus pemilik usaha bernama Jaya Komara.Belakangan saya diberitahu bahwa nama aslinya juga bukan Jaya Komara.Profil tokoh ini cukup misterius, kalau boleh dibilang cukup tertutup orangnya.Tidak banyak yang mengetahui asal usul Ustad Komara, biasa dia dipanggil oleh jamaah dan anggota koperasinya.Waktu datang ke lokasi itu setahun lalu, akau sempat berpapasan langsung dengan tokoh ini,cuma tidak sempat berbicara dan ngobrol dengan yang bersangkutan.Karena saat itu dia lagi sibuk memonitor pembangunan kantornya yang sebelumnya kecil menjadi sebuah badan usaha koperasi yang cukup besar dan megah.
     Di awal kedatangan saat itu aku belum memutuskan untuk bergabung menanamkan investasi di koperasi ini.Baru tahap melihat dan mengamati saja.Soal model investasinya bisa dijelaskan seperti ini.
Jadi kurang lebih adalah begini mekanisme nya
  1. Setiap Pendaftaran investor baru yg menanamkan investasi sebesar 10 juta rupiah, maka akan mendapatkan cashback untuk DP kredit sebuah motor baru senilai hampir 2 juta 
  2. Setelah Masa keanggotaan berjalan  9 bulan akan diberikan uang pelunasan kredit motor yang kita ambil waktu pertama kali daftar menjadi investor 
  3. Bulan Bulan berikutnya kita masih bisa menerima bonus bulanan sebesar hampir 2 juta yang diterima selama 2 tahun lebih sampai berakhir keanggotaan kita. 
  4. Bukan itu saja, kita juga bisa mendapatkan bonus untuk bisa menjalankan Ibadah Haji ke tanah suci.Saat itu ditawarkan kita akan dapat bonus sebesar 100 juta di akhir keanggotaan kita sebagai peserta investasi koperasi.


    Sungguh sebuah penawaran yang MENARIK dan MENGGIURKAN untuk sebuah progeram investasi. Karena saat itu aku belum memiliki dana yang dibutuhkan, maka aku belum bisa bergabung dalam investasi ini.Barulah setelah hampir setahun berjalan setelah kunjungan aku ke kantor koperasi itu, aku mulai ikut bergabung berapa bulan lalu.setelah berjalan  satu bulan aku gabung,salah seorang temanku yang kebetulan mengajakku bergabung memberikan informasi tentang berbagai “kejanggalan” dan “keanehan” yang terjadi di koperasi ini.Barangkali memang tidak banyak yang mengetahui informasi tersebut atau tidak ambil pusing dengan cerita dan informai yang berkembang.Karena saat itu belum banyak anggota koperasi yang resah dan gelisah.Semuanya nampak terkendali situasi dan kondisinya.Tidak ada respon yang berlebihan dari semua orang yang bergabung.Semua merasa aman dan tenang bergabung di koperasi investasi ini.
    Setelah mendengar beberapa informasi dan cerita dari temanku yang cukup mengkhawatirkan tentang evaluasi koperasi ini memasuki 2 tahun perjalanan yang dilaluinya.Maka saat itu aku memutuskan untuk KELUAR dan TIDAK BERGABUNG lagi dari keanggotan koperasi ini.Adapun alasannya ssat itu adalah :
  1. Aku mendengar cerita bahwa koperasi ini mengalami masalah keuangan yang cukup berat berkaitan beberapa hal.Aku pun langsung ingin tahu cerita lengkap tentang masalah keuangan ini dengan langsung mendatangi kantor pusat koperasi di Tanggerang. 
  2. Dari sumber terpercaya dan sangat dekat dengan pimpinan koperasi ini (Jaya Komara) diperoleh informasi bahwa koperasi telah mengalami kerugian hampir  10 Milyar , yang disebabkan oleh manipulasi dan penipuan yang dilakukan oleh salah seorang tangan kanan dan orang kepercayaan pak jaya komara.Dua orang ini menjabat Pimpinan Kantor dan yang satunya adalah Bendahara Utama Koperasi. 
  3. Uang penipuan berjumlah milyaran rupiah ini dibelanjakan untuk membeli beberapa mobil mewah dan properti di Bandung.Konon katanya dua pimpinan tersebut sudah dilaporkan ke Polisi untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. 
  4. Yang “ANEH” dari usaha koperasi ini adalah dari awal usaha yang anggotanya hanya tetangga sekitar rumah Jaya Komara  sampai kini anggota koperasinya berjumlah ratusan ribu orang (sekitar 150 ribu orang sekarang ini).Koperasi ini tidak pernah menggunakan jasa perbankan atau sejenisnya.Semua keuangan dilakukan secara tunai.Ajaib memang transaksi dan aset keuangan yang sekarang jumlahnya Trilyunan Rupiah (FANTASTIS)  seluruhnya dilakukan secara Tunai.Tidak ada yang bisa menjelaskan kenapa bias demikian.Ada yang menyebutkan uang sebanyak itu dititipkan langsung Jaya Komara kepada para tetangga dekatnya dan orang kepercayaannya.Masing-masing orang dititipi uang berapa Milyar.Justru masalah timbul ketika para orang yang dititipi uang milyaran ini tidak dapat mempertanggung jawabkan “titipannya”.Kalau benar cerita ini, sungguh GILA menurutku.. 
  5. Soal bisnis investasi utama yang dikembangkan koperasi adalah bisnis daging sapi, hal ini juga diragukan kebenarannya.Hal ini terbukti kalau benar bisnis utama adalah daging sapi, kenapa hanya di awal saja para investor diberikan bonus barang berupa daging.Selebihnya setelah berjalan hampir setahun bonus barang berupa daging sapi itu berubah menjadi susu,abon,air meneral sampai ikan asin.Dari hal ini saja sebenarnya sudah cukup aneh dan mencurigakan perjalanan bisnis utama koperasi ini.Sekali lagi belum banyak orang yang tersadar akan keganjilan fenomena ini.Saat itu bonus bulanan uang masih lancar dibayarkan. 
  6. Setelah berjalan hampir setahun lebih banyak perubahan dan kebijakan koperasi diberlakukan.Yang terbesar dan cukup meresahkan adalah tidak dibayarkannya bonus-bonus besar para investor yang punya bonus diatas 100 juta an.Hal ini pula yang mulai memicu keresahan dan kegelisahan para investor. 
  7. Sebenarnya banyak cerita lainnya yang saya dapat dari kunjungan ke Tanggerang berapa bulan lalu sebelum terjadi peristiwa seperti sekarang ini.Salah satu yang paling ekstrim adalah cerita mengenai bahwa dulu ternyata orang yang bernama Jaya Komara berapa tahun yang lalu, juga pernah melakukan model investasi ini, yang berakhir penipuan dan kebangkrutan.Bahkan di waktu itu rumah dari Jaya Komara sempat dibakar masa yang tidak puas dan marah karena ditipunya.Entah bagaimana peristiwa ini terulang lagi.Kenapa orang tidak banyak  belajar yah dari peristiwa saat itu.Ada seorang kenalan warga tetangga setempat yang masih menyimpan kliping peristiwa itu yang sempat masuk koran saat itu,karena beritanya juga masuk media.Sekali lagi orang tidak pernah tahu atau tidak mau belajar dari peristiwa masa lalu
KESIMPULAN :
  • Bersikaplah Rasional dan Jernih dalam berfikir dan bertindak.Jangan karena iming-iming bonus dan sesuatu yang besar yang kita dapat terima, maka itu membutakan mata hati kesadaran kita.Yang pada akhirnya kita menjadi korban orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
  • Marilah kita semua sama-sama belajar dari peristiwa masa silam, untuk menjadi pelajaran di masa depan.Bukan hanya cerita tentang Jaya Komara yang pernah melakukan aksi penipuan di masa lalu dan diulangi lagi sekarang.Tapi sungguh banyak pula cerita tentang bisnis investasi yang berakhir penipuan dan menyengsarakan banyak orang.Selalu saja terulang begitu setiap waktunya.
  • Marilah kita mencari rezeki dan penghidupan dengan bekerja keras dan berusaha disertai doa yang mengiringinya.Jangan mau tergiur oleh sesuatu yang instans dan cepat prosesnya.Apalagi hal itu tidak rasional dan cenderung menjadi “tidak masuk akal” bila dipikirkan dalam kondisi sekarang ini.

MARS KOPERASI


Wahai bangsa Indonesia, warisan leluhur kita
Gotong royong berswadaya, pribadi bangsa kita
Kita himpun segala daya modal maupun tenaga
Wadah usaha bersama, koperasi wujudnya
Undang – Undang Dasar kita laksanakan bersama
Kita bangun koperasi menuju makmur bersama
Kita bina setia kawan, persatuan nasional
Kekuatan keahlian, berdasar pancasila
Koperasi kita bina, swadaya swasembada
Koperasi tuntunan nyata, demi membangun bangsa
Marilah satukan tekad, bangun usaha kita
Koperasi – koperasi hiduplah dan majulah


Senin, 17 Desember 2012

Obor Mas Maumere Calon Koperasi Terbaik Dunia


  Koperasi Kredit Obor Mas di Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT) dijagokan sebagai terbaik tingkat internasional bersama 300 koperasi lain dari berbagai negara. Obor Mas telah memenangi sejumlah penghargaan nasional dan provinsi sebagai koperasi terbaik nasional dan daerah di Indonesia.
Gubernur NTT Frans Lebu Raya di Kupang, Sabtu (18/8/2012) mengatakan, saat ini terdapat 2.322 unit koperasi di NTT dengan perincian sebanyak 2.014 aktif dan 318 unit tidak aktif. "Jilka dibandingkan tahun 2011,  jumlah koperasi aktif meningkat dari 415 unit dengan penyerapan tenaga kerja mencapai 5.848 orang," katanya.
Koperasi berprestasi tingkat NTT juga diraih oleh Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Imaculata Belu,  Koperasi Kredit Kembang (Ende), Koperasi Serba Usaha Jaya (Flores Timur),  Koperasi Serba Usaha Rukun Jaya (Ngada), dan Koperasi Kredit Merende Ate (Sumba Barat Daya).
Penghargaan untuk koperasi terbaik tingkat kabupaten/kota adalah Manggarai Timur, Sumba Barat dan Sumba Barat Daya. Koperasi terbaik nasional diraih Koperasi Kredit "Kenisah" dari Ngada. "Kita berharap Obor Mas Maumere bisa lolos menjadi koperasi kredit terbaik tingkat dunia. Jika itu tercapai, program NTT sebagai provinsi koperasi relatif tercapai," ujarnya.

Tercatat 25 Koperasi Tidak Aktif


      Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Dr. Syarief Hasan mengatakan, sekarang ini masih banyak koperasi di Indonesia yang tidak afktif.

"Ya jumlahnya antara 20 sampai 25 persen, karena ada sekitar 48.081 koperasi yang tidak aktif," katanya ketika melakukan kunjungan kerja ke Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) di Solo, Senin (12/11).

Ia mengatakan untuk jumlah total koperasi di Indonesia sekarang ini tercatat sebanyak 192.324 koperasi. Data itu, menurut Menkop, adalah data update yang dimiliki Kementerian Koperasi.

Tetapi, total jumlah koperasi yang terdata itu masih fluktuatif. "Artinya ada yang tidak aktif, dan ada pula tambahan aktif baru. Itulah kewajiban kita, untuk melakukan supaya koperasi yang tidak aktif tersebut bisa berjalan aktif kembali," katanya.

Terkait adanya koperasi yang menjalankan praktik perbankan, Syarief Hasan meminta agar masyarakat waspada terhadap koperasi yang melakukan kegiatan perbankan, apalagi manakala ada koperasi yang menjanjikan lebih daripada "interest" bank.

"Seratus persen, bahkan dua ratus persen, apabila ada kegiatan yang mengatasnamakan koperasi itu tetapi praktiknya seperti bank ya jelas penipuan," katanya.

Menkop menandaskan biasanya yang menjadi sasaran adalah masyarakat yang berpenghasilan rendah. "Karena itu, masyarakat mesti waspada bila mengetahui koperasi seperti itu," katanya

5 Koperasi Terbesar RI Gagal Mendunia


   Sebanyak lima koperasi terbesar di Indonesia gagal masuk ke dalam daftar 300 jajaran top dunia yang diumumkan Organisasi Koperasi Dunia atau International Cooperative Alliance (ICA) pada World Cooperative Monitor (WCM).

"Kita masih harus tetap bersabar karena sampai saat ini belum ada satupun koperasi di Tanah Air yang masuk dalam 300 koperasi terbesar di seluruh dunia," kata Deputi Bidang Kelembagaan Koperasi dan UKM, Kementerian Koperasi dan UKM, Setyo Heriyanto, di sela-sela kegiatan "Developing Global 300 Conference" di Denpasar, Selasa (13/11) malam.

Menurut dia, koperasi di Tanah Air itu masih kalah dengan lembaga serupa yang dimiliki negara tetangga di Asia Tenggara, yakni Singapura, yang masuk dalam top dunia tersebut. Padahal, tambah dia, di Indonesia saat ini adanya sebanyak 192.443 unit koperasi dengan anggota berjumlah 33.687.417 orang. Total volume usaha sekitar Rp95 triliun dan modal yang dapat dihimpun dari anggota sebanyak Rp43 triliun sedangkan dari luar Rp46 triliun.

"Kelima koperasi yang kami usulkan itu tidak memenuhi beberapa kriteria yang ditentukan ICA," ujarnya. Setyo mengatakan, kriteria tersebut di antaranya adalah nilai volume bisnis koperasi per tahun, kelima koperasi yang didaftarkan tersebut omsetnya jauh di bawah peringkat 300 yang memiliki nilai usaha sebesar Rp12 triliun per tahun. Sedangkan omset yang dimiliki oleh koperasi terbesar di Indonesia adalah Rp7,7 triliun.

Dia menilai itu salah satu faktor, namun ada juga kriteria lain yang belum bisa dipenuhi oleh para koperasi di negeri ini yakni belum mampu mengelola dana corporate social responsibility (CSR). Bahkan ada koperasi yang belum memiliki website sehingga tidak bisa dilihat informasinya oleh masyarakat dunia.

Kelima koperasi yang didaftarkan itu adalah Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Jasa Pekalongan, Induk KSP Jakarta, Koperasi Kredit Obor Mas, Maumere, Nusa Tenggara Timur, Koperasi Karyawan PT Semen Gersik, Jawa Timur, dan Koperasi Sapi Perah Lembang, Jawa Barat.

Seperti diketahui pada 31 Oktober 2012 lalu, ICA mempublikasikan 300 koperasi berskala terbesar di dunia dalam WCM. Mereka berasal dari 24 negara yang volume bisnisnya dari satu miliar dolar AS sampai 70 miliar dolar AS.

Sejarah Perkembangan Koperasi di Dunia


Koperasi sebagai system
                Menurut Robert  l heiboner  ada 3 cara bagi masyarakat untuk memecahkan masalah ekonomi yang mereka hadapi yaitu cara :
1.       Mengorgnisir masyarakat menurut tradisi
2.       Mengorganisir masyarakat dengan komando
3.       Mengoganisir mjasyarakat menurut pasar                                                                                                                                                                                  
                                                1)      Mengorganisir masyarakat menurut trades
·         Berbagai kegiatan di atur oleh tradisi
·         Tiap keluarga hasilkan sendiri barang – barang yang di perlukan
·         Produktivitas masyarakat masih rendah
·         Penanganan masalah distribusi dan produksi bersifat statis
·         Pemikiran secara rasional belum berkembang
2)      Mengorganisir masyarakat dengan komando
·         Masyarakat pecahkan masalah dan berbagai ekonominya secara otoriter
·         Dalam pembangunanya menggunakan cambuk – cambuk otoriter
3)      Mengorganisir masyarakat menurut pasar
·         Masyarakat memecahkan masalah dan tatangan ekonominya kepada pasar
·          dalam rangka mempertahankan kehidupanya memiliki kebebasan melangkah untuk melakukan tugas dan kegiatan
·         Profit yang menjadi daya tariknya -. Bukan dorongan tradisi -. Bukan juga dorongan kekuasaan
·         Para produsen bekerja dan hasilkan barang dan jasa untuk memenuhi permintaan yang terjadi di pasar
·         Besarnya permintaan tentukan besarnya tingkat produksi yang akan di lakukan oleh produsen
·         Daya tariknya adalah keuntungan yang akan oleh mekanisme pasar
Dampak revolusi industry dan timbulnya tokoh – tokoh pemikir koperasi
·         Revolusi industry yang terjadi di inggris sangat berdampak bagi munculnya kapitalisme
·         Revolusi industry -> di dahului oleh serangkain penemuan – penemuan tentang iptek
·         Di  dalam masa pra kapitalis telah lahir
Ø  Kincir angin
Ø  Jam melanis
Ø  Mesin cetak
Ø   mesin tenun
Ø  Pabrik kertas
Ø  Dll
Sebelum revolusi industry terjadi ada juga revolusi yang terjadi di bumi kita ini yaitu revolusi agraria
Revolusi agrarian itu terjadi pada sekitar 1700 an s/d 1846 di tandai denganperistiwa seperti ini ‘Setiap desa di inggris di adakan penukaran tanah dan pembagian tanah sehigga cocok tanam berkembang pesat”
Filsofi koperasi
Stiap koperasi adalah tujuan yang harusnya di bangun atau di kembangkan adalah tumbuhnya manusia yang berjiwa
1.       Kewirakoperasian katalis -> membentuk watak orang  yang berkompeten terhadap pengembangan koperasi swalupun ia tidak memiliki hubungan langsung dengan kopersi
2.       Tumbuhnya seorang katalis yaitu orang yang memetingkan kepentingan orang lain
Dalam  kaitan ini seorang katalis  lah yang mempunyai kemampuan dalam membantu pertumbuhan pergerakan koperasi

Latar belakangnya
  timbulnya koperasi perbedaan aliran dalam koperasi berkaitan erat dengan factor ideology dan pandangan hidup yang di anut pleh Negara dan masyarakat yang bersangkutan
Secara garis besar ideology yang  di anut neh=gara – Negara  di Negara di kelompokan menjadi 3 yaitu :
1.       Liberaqlisme
2.       Sosiolaisme
3.       Campuran
Implentasi dari tiap Negara pasti berbeda – beda karena dari tiap ideology ini akan melahirkan system perekonomian yang berbeda beda . aliran koperasi yang yang di gunakan dalam suatu Negara tidak fapat di pisahkan dari system perekonomian yang di anut di Negara itu sendiri

Tawaran Investasi Koperasi Langit Biru Dibungkus Pengajian


    Pendiri Koperasi Langit Biru, Jaya Komara, menawarkan investasi daging sapi di Koperasi Langit Biru dengan upaya meyakinkan para nasabahnya. Salah satunya saat acara pengajian yang digelar Jaya atau yang diikutinya.
"Jadi sosialisasinya dilakukan pada saat pengajian di kampung-kampung, dia memberikan semacam penawaran-penawaran. Jadi sangat meyakinkan itu," terang Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Komisaris Besar Boy Rafli Amar, Jumat (27/7/2012).
Jaya Komara yang dikenal dengan panggilan Ustaz Jaya itu dikenal sering mengadakan pengajian di rumahnya. Dia juga aktif mengikuti pengajian di daerah rumahnya.
Ia mendirikan Koperasi Langit Biru pada Januari 2011 di Perum Bukit Cikasungka Blok ADF No 2,3,4, Desa Cikasungka, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang.
KLB menawarkan keuntungan investasi hingga 10 persen. KLB juga menjanjikan keuntungan hingga 30-40 persen, tergantung jenis paket yang diinginkan nasabah.
Diketahui, KLB tak memiliki izin mendirikan koperasi simpan pinjam yang menghimpun dana masyarakat. KLB hanya memiliki izin mendirikan badan usaha. Investasi ini pun kian bertumbuh pesat. Meskipun penawaran tersebut dianggap tidak masuk akal, banyak masyarakat yang tergiur. Bahkan, nasabahnya diperkirakan telah mencapai ratusan ribu orang dari berbagai daerah.
"Ketika KLB terus bergulir dan dia dihadapkan pada kewajiban membayar bunga antara 17-30 persen, dia mulai mulai kewalahan. Pada puncaknya wanprestasi, dia tidak bisa lagi menjalankan kewajiban," terang Boy.
Pada Juni 2012, kejanggalan di koperasi itu muncul dari laporan empat nasabah yang merasa dirugikan. KLB sempat diserbu para nasabahnya dan sponsor dengan membongkar paksa brankas. Namun, brankas kosong. Jaya Komara pun sejak saat itu menghilang.
Hingga akhirnya Jaya bersama sang istri berhasil dibekuk di Hotel Kalsa Indah, Jalan Veteran, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Selasa (24/7/2012) sore. Setelah dilakukan pemeriksaan, istri Jaya, yakni TI, juga ditetapkan menjadi tersangka karena turut serta dalam operasional KLB.
Keduanya telah mendekam di rumah tahanan Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri, Jakarta Selatan, Rabu (25/7/2012) malam. Hingga kini tim penyidik Polri pun masih melakukan pengembangan kasus dengan memeriksa para saksi.
Diduga ada tersangka lainnya dalam kasus ini. Selain itu, penyidik sedang melakukan penelusuran terhadap sejumlah aset Jaya yang diduga berasal dari hasil KLB.