Rabu, 31 Oktober 2012

KOPERASI...

                                                   Koperasi Pasar Depok Jaya

    Koperasi Pasar Depok Jaya yang berada di Jln. Nusantara Depok. Pertama kali didirikan 20 tahun yang lalu atau Tahun 1992, didirikan oleh 9 orang yang diketuai pertama kali oleh Sagimo Hadi Prawoto dari 1990-2001, pemimpin kedua Hadji Wardaya pada tahun 20021-2003, dan ketua ketiga adalah dari tahun 2011-2015 yang bernama Abdul Wahab. Pemilihan ketua sendiri dipilih dari anggota koperasi yang berjumlah 700 orang yang mempunyai kios 400 lebih.
   
 Kebijakan dari koperasi tersebut adalah:
1. Keluaraga anggota ditanggung dalam berbagai hal seperti sakit, menikah dan kebakaran atau kemalingan.
2. Anggota di test buat pengurus bahkan di berikan kursus komputer dan akuntansi.
3. Peminjam membayar dengan bunga 2%.
4. Peminjam harus meminjam pada hari Rabu, baru dicairkan pada hari Kamis.
5. Syarat harus membayar dalam waktu 100 hari bila lebih dikenakan denda sebesar 0.1%.
6. Bila 6 bulan tidak membayar kebajiban yang sebesar 25.000 maka mereka tidak dapat mendapatkan hak anggota.
7. Maksimal anggota bisa meminjam sebesar 50.000.000.
    
Rumus koperasi adalah orang per orang dengan berlandaskan saling kepercayaan karena hidup matinya kopersi ditentukan oleh anggotanya sendiri. Setiap tahunnya selalu ada penyuluhan pada anggotanya, bila ada perubahan ketua ataupun masalah-masalah yang dihadapi oleh anggota atupun koperasi di selesaikan dengan cara RAT (rapat anggota tahunan) yang diadakan setiap bulan Februari. Koperasi ini bekerja sama dengan dari pihak Kepolisian,Kodim dan Bank. Fasilitas yang dimiliki Koperasi Pasar ini adalah Parkir, Toilet dan Central Bank.
 
Usaha lain dari koperasi ialah:
1. Membangun centaral Bank.
2. Membeli 2325 Meter untuk membangun perumahan bagi para anggota koperasi.   
      
Adanya Koperasi ini adalah hasil kerja keras para pedagang yanga ada di pasar itu yang dibangun oleh Menteri Pembangunan, tapi setelah itu ada kerusakan pada bangunan yang seperti sudah mulai usang bahkan mau roboh,tetapi pihak Menteri tidak mau membantu karena mereka ada tanggung jawab lain di daerah Klender. Dalam ketidakjelasan tersebut akhirnya para pedagang meminta tolong terhadap Prabowo Sutejo yang melainkan cucu dari Bapak Suharto atas saran dari Bupati Bogor. Yang pada akhirnya di beli tanah oleh Prabowo Sutejo dari Bupati Bogor buat para pedagang. Atas jasanya Prabowo Sutejo diangkat sebagai Bapak Koperasi atas Kopersi Pasar tersebut.
 
Sekarang Koperasi Pasar tersebut sudah berkembang pesat dengan mencatat Keuntungan
atau Laba sebesar Rp 375.000.000 Pada tahun 2005. Sampai hari ini koperasi masih mendapatkan piutang sebesar 900.000.000 dengan berbagai alasan seperti ilang, dibawa kabur, over kontrak dan masih banyak lagi. Koperasi ini juga melihat kesejahteraan anggotanya dari baju bahkan sampai sepatu,koperasi ini juga mengelola Gym dan Tempat Karate di dalam pasar yang mungkin pertama di Jawa Barat bahkan Indonesia karena sarana pasar yang berbeda dengan yang lainnya. Koperasi ini juga pernah mendapat predikat terbaik ke 2 se-Jawa Barat karena memiliki alat mensterilkan flu burung yang pertama di Koperasi.
 
Sumber Dari :    Guntur Meliala
                         (Bendahara)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar